foto: Ist |
Acara dihadiri Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan jajaran Muspida Aceh. Selain itu Ustad Abdul Somad turut hadir memberikan ceramah sebagai bagian dari refleksi bangsa terhadap bencana tsunami 14 tahun lalu.
“ Sebagai perusahaan teknologi asal Indonesia, kami ingin terus menjaga tali silaturahmi dengan masyarakat dan juga pemangku kepentingan di Aceh. Kami berharap dengan dukungan GO-JEK di tali silaturahmi antara kami, mitra kami dan masyarakat Aceh bisa diperkuat,” ujar Damar Juniarto, Vice President Regional Affairs GO-JEK sebagaimana dalam siaran pers yang disampaikan pada Mediaapakabar.com pada Kamis (27/12/2018).
Melalui rangkaian peringatan tsunami ini, GO-JEK juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah dan masyarakat.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk apresiasi GO-JEK terhadap dukungan yang diberikan Pemerintah Kota Banda Aceh dan masyarakat kepada perusahaan teknologi seperti GO-JEK sehingga dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat,” kata Damar.
Di Banda Aceh dan Sabang, GO-JEK tidak hanya menggandeng sektor informal untuk mengakses pendapatan tambahan, tetapi juga UMKM memperluas pasarnya.
“ Di berbagai wilayah di Indonesia, kami selalu berusaha membantu para UMKM untuk memanfaatkan teknologi guna meningkatkan bisnisnya,” tutup Damar.
Para pengunjung Museum Tsunami Aceh juga dapat menikmati kemudahan mengisi (top up) saldo Go-Pay di booth Go-Pay yang terletak di dekat loket museum selama sebulan ke depan. Disediakan merchandise menarik untuk setiap transaksi top up Go-Pay dengan jumlah tertentu.
Mempermudah masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami
Aceh di Kota Banda Aceh, GO-PAY memperkenalkan metode pembayaran non-tunai
lewat scan QR untuk pembayaran tiket masuk ke museum tersebut.
Penandatanganan
Memorandum of Understanding (MoU) pengaplikasian metode pembayaran elektronik
ini dilakukan bertepatan dengan peringatan 14 tahun bencana tsunami yang
dilaksanakan di Museum Tsunami, Banda Aceh, oleh Plt. Kepala Dinas
Pariwisata Provinsi Aceh Amiruddin menandatangani MoU mewakili
Pemprov Aceh.
Teuku Parvinanda, Head
of Regional Corporate Communications for Sumatera memaparkan pemanfaatan pembayaran
elektronik GO-PAY tidak hanya mempermudah konsumen tetapi juga lebih
transparan.
“Dengan pembayaran elektronik, semua transaksi akan tercatat
sehingga lebih transparan. Tidak hanya itu, pembayaran non tunai terutama yang
terkait aktivitas sehari-hari merupakan langkah pertama untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap layanan
jasa keuangan," sebutnya.
Kolaborasi strategis antara GO-PAY dan Pemprov Aceh, kata Teuku,
bisa mengakselerasi pertumbuhan Aceh.
“Jika masyarakat terbiasa memanfaatkan
pembayaran non tunai yang transparan dan mudah, maka Pemprov Aceh dapat dengan
mudah memperkenalkan inovasi digital lain yang meningkatkan pelayanan
publik. Pembayaran elektronik di Museum Tsunami Aceh ini merupakan pilot project kami di bumi serambi
Mekah.” kata Teuku.
Dalam sambutannya, Amiruddin, mengatakan bahwa pemerintah Aceh optimis dengan penggunaan
sistem pembayaran non tunai sebagai salah satu sistem pembayaran.
“Di 2019, pemerintah Aceh tidak lagi menggunakan uang tunai dan sudah beralih ke metode
pembayaran non tunai seperti misalnya untuk penggajian pegawai dan pembayaran
vendor," tukasnya. (red)