foto: apakabar/rianto g |
Salah seorang tokoh adat U Peranginangin (63) menuturkan pada wartawan, Minggu (4/11/2018).
Ia mengatakan, lambannya proses perbaikan jalan rusak tersebut membuat warga desa berpenduduk 145 Kepala Keluarga itu kian menderita dalam memasarkan hasil pertanian.
Pasalnya badan jalan tampak seperti “kubangan kerbau” dan tidak berfungsinya drainase sehingga saat musim hujan air menggenangi jalan sehingga licin dan berlumpur.
Akibat jalan rusak, tak jarang para pengendara roda 4 harus extra hati-hati, karena kerap kandas dan kenderaan mati, akibat system pengapian terkena air bercampur lumpur.
Buruknya infrastruktur jalan di sejumlah desa kususnya di Kecamatan Kuta Buluh, menunjukkan pembangunan di Kabupaten Karo “belum merata” bahkan sangat memperhatinkan!
Kepala Desa Buah Raya, Perlindungen Perangin angin saat diminta tanggapan, sangat membutuhkan sentuhan dari pemerintah daerah khususnya Dinas PUPR untuk dapat segera memperbaiki jalan desa.
” Kami dari pemerintahan desa telah berulang kali mengusulkan perbaikan jalan ini lewat Musrenbang tingkat Desa, Kecamatan bahkan saat anggota dewan dapil Kecamatan Kuta Buluh mengadakan reses/ kunjungan kerja didesa kami," kata Kades.
Sementara anggota DPRD Karo Inolia br Ginting, saat dikonfirmasi mediaapakabar membenarkan sudah masuk ke APBD 2018.
" Saya pribadi sangat mengharapkan segera terealisasi, agar perekonomian masyarakat disana lebih lancar", ujar Inolia. (rianto g)