CEO Jetstar Asia: Pasar Medan Sangat Kuat, Kami Sangat Optimis

Admin
Jumat, 09 November 2018 - 16:10
kali dibaca
Barathan Pasupathi, Chief Executive Officer (CEO) Jetstar Asia.Foto: Pojoksumut.com
Mediaapakabar.com - Medan adalah pasar menjanjikan bagi segala bentuk bisnis, termasuk jasa penerbangan. Mengingat, kota ini terbesar ketiga di Indonesia dengan tren berwisata yang lumayan tinggi.

Negara di Asia seperti Singapura adalah salah satu destinasi baik untuk tujuan libur maupun bisnis yang banyak dipilih. Selain jarak yang dekat kedua kota negara, Singapura menjadi tujuan transit utama untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain.

Mudahnya warga medan bepergian ke luar negeri tak bisa dilepaskan dari kehadiran maskapai berbiaya terjangkau atau murah (Low Cost Carrier/LCC) seperti Jetstar.

Jetstar Asia adalah bagian dari Jetstar Group yang terbang pertama kali pada Desember 2004. Dari Singapura, Jetstar Asia saat ini mengoperasikan 600 penerbangan pulang pergi ke 26 destinasi di 13 negara dan wilayah di Kawasan Asia Pasifik. Jetstar Asia juga memiliki kerja sama codeshare dengan lebih 30 maskapai termasuk Qantas, Emirates, Srilanka Air, Finnair, Jet Airways, dan Fiji Airways yang akan menghubungkan penumpang dari Singapura ke berbagai negara di Asia Tenggara. Saat ini Jetstar Asia terbang di 13 negara yaitu Indonesia, Australia, Kamboja, China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam

Lalu lintas perjalanan dari Medan menuju Singapura yang terus meningkat ini menjadikan Medan sebagai salah satu kota utama bagi Jetstar Indonesia. Jetstar membuka rute Medan-Singpura sejak 2015, dan saat ini memiliki satu kali penerbangan pulang pergi setiap harinya, khusus Jumat dan Senin terdapat dua penerbangan pergi dan pulang.

Namun, bagaimana Jetstar bisa meyakinkan publik Indonesia terkhusus Medan bahwa maskapai berbiaya murah bisa memberikan kenyamanan dan memastikan keselamatan penumpang? Ini mengingat, baru saja terjadi tragedi Lion Air JT 610 yang telah merengggut 189 jiwa warga Indonesia.

Berikut petikan wawancara dengan Barathan Pasupathi, Chief Executive Officer (CEO) Jetstar Asia di Hotel Cambridge, Medan, Rabu (7/11/2018) seperti yang dilansir Pojoksumut.com

Seperti apa Jetstar meyakinkan publik tentang keselamatan bagi penumpang maskapai low budget?

Pertama, kami sedih dengan tragedi Lion Air, simpati terdalam untuk para korban. Tapi kami tidak bisa memberikan komentar lebih jauh soal itu. Namun, soal keselamatan jelas menjadi prioritas utama bagi Jetstar. Kami, Jetstar telah berinvestasi cukup besar untuk mengutamakan keselamatan dengan standar internasional. Kami memiliki sertifikasi keselamatan. Pesawat juga rutin menjalani perawatan.

Bagi kami, keselamatan penumpang adalah hal fundamental sekaligus hal paling nomor utama. Satu hal terpenting yang perlu saya sampaikan adalah keselamatan tidak berhubungan dengan apakah maskapai tersebut lokal, nasional, internasional, atau fullservice. Setiap maskapai memiliki standar keselamatan yang sama. Meski mata uang rupiah terhadap dollar anjlok, dan bakan bakar tinggi, kami sangat memperhatikan keselamatan. Bukan berarti maskapai murah tidak peduli dengan keselamatan. Kami sudah menunjukkan komitmen, Jetstar sudah mendapatkan predikat penerbangan ontime, keselamatan dan pelayanan kepada para penumpang.

Saat erupsi Gunung Sinabung beberapa waktu lalu, kami memutuskan untuk membatalkan penerbangan. Kami memberikan penjelasan kepada penumpang, jika teralu bahaya untuk melanjutkan terbang. Kepada para travel agensi juga kami jelaskan. Karena penumpang, pilot dan awak kabin sangat berharga bagi kami.

Saat ini Jetstar punya pesawat Airbus dan Boeing. Jetstar Asia mengoprerasikan 18 pesawat Airbus A-320-200 dengan konfigurasi 180 penumpang dalam satu kelas untuk semua rute internasional jarak pendek.

Maintenance selalu dilakukan untuk menjaga kondisi pesawat. Umur pesawat yang dimiliki mereka juga beragam. Paling tua 10-12 tahun. Kami lakukan perawatan penuh, untuk pesawat yang sudah tua kami lakukan pembaruan.

Seberapa penting Medan bagi Jetstar?

Medan merupakan salah satu kota penting dengan konsumen berbagai segmen. Dari Medan selama ini, banyak pebisnis ke Singapura. Jetstar sudah melayani penumpang dari ke Medan sejak 11 tahun. Ada beberapa maskapai sudah tidak melayani lagi, dan mengalihkannya ke tempat-tempat lain. Jetstar berkomitmen untuk tetap di pasar Medan. Pasar Medan sangat kuat, kami optimis dengan Medan. Orang Medan suka berwisata, selain itu Medan-Singapura dekat. Hari ini, kunjungan kami ke sini, juga memberitahukan komitmen Jetstar terhadap Medan.

Dan, walaupun ada fakta unik soal konsumen Medan sejauh ini. Ya, Medan adalah pasar yang paling lambat dalam hal memesan tiket. Artinya, jika konsumen dari kota lain memesan tiket bisa berbulan-bulan sebelum jadwal keberangkatan, maka di Medan itu biasanya dalam 30 hari atau paling lama 45 hari. Ini yang kami harap bisa lebih baik lagi, agar memesan tiket lebih baik jauh-jauh hari.

Apa yang Jetstar tawarkan saat ini untuk warga Medan?

Maskapai kami melayani penerbangan rute Medan-Singapura 9 kali dalam seminggu. Saat inipun terus mencari rute destinasi baru untuk dikunjungi, terutama dalam mendukung wisata. Seperti Clark di Luzon Filipina, serta kota-kota lain di Indonesia.

Dengan destinasi baru ini terjadi peningkatan jumlah penumpang dari Singapura hingga 90 persen. Dengan menggunakan pesawat jenis Airbus A320 dan Boeing 737, wisatawan sudah bisa mengunjungi 26 destinasi di 13 negara dunia. Dan Medan merupakan salah satu kota penting kita, karena banyak pedagang. Ada sekitar 6 kali seminggu penerbangan dari Medan.

Sudah ada juga paket penerbangan dari Medan dengan tujuan ke Okinawa, yakni paket 5 hari 6 malam. Banyak destinasi di dunia yang bisa dicapai degan Jetstar, tidak hanya Okinawa. Kita sudah menjalin kerjasama dengan agen perjalanan.

Sumatera Utara juga memiliki destinasi wisata level dunia, yaitu Danau Toba. Apakah Jetstar memiliki rencana membuka rute ke sana melalui Bandara Silangit?

Tentu kami ingin. Namun, kami akan melihat lebih dulu perkembangan di sana. Kami senang apa yang telah dilakukan Kementrian Pariwisata di sana (Danau Toba). Mereka telah melakukan promosi yang terbaik di Singapura dan investasi ke Medan sangat baik. Untuk peluang terbang ke sana (Danau Toba) akan akan melihat perkembangan hotel, airport. Sejauh ini, kami cukup senang dengan Medan. Begitupun, kami masih melihat potensi di sekitarnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini