Seorang Remaja 17 Tahun Ditemukan Selamat Bersimbah Darah Usai Ditikam Lalu Dibuang di Sungai

Admin
Senin, 01 Oktober 2018 - 10:26
kali dibaca
Ilustrasi
Mediaapakabar.com - Dalam kondisi bersimbah darah, Giat Pramana warga Panji Bako, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi yang menjadi korban perampokan mengendap-endap di dalam sungai berupaya menyelamatkan diri.


Dengan kondisi luka tikam di tubuhnya, Giat yang masih berusia 17 tahun akhirnya berhasil naik keluar dari dalam sungai dengan cara merangkak, dan kemudian menghubungi rekan serta kerabatnya.
Ia pun kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
"Pelaku perampokan terhadap korban masih berstatus pelajar. Saat ini, dua pelaku sudah diamankan," kata Kasat reskrim Polres Dairi, AKP Dolly Nelson Nainggolan, Jumat (28/9/2018).
Perwira berpangkat tiga balok emas di pundak ini mengatakan, peristiwa perampokan terhadap Giat terjadi pada Sabtu, 15 September 2018 kemarin.
Adapun pelakunya rekan korban, yakni JMAS (17) warga Jalan Parongil No 53, Desa Palipi, Kecamatan Silima Pungga-pungga dan RS (17) warga Desa Bakal Gajah, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Dairi.
"Perampokan ini berawal saat kedua tersangka bersama Indra Cibro (DPO) merencanakan untuk menguasai harta benda korban. Kemudian, salah satu tersangka menghubungi korban dan menyatakan ada memiliki tujuh unit telepon seluler masing-masing seharga Rp 500 ribu," ungkap Nelson seperti yang dikutip dari Tribun Medan.
Bujuk rayu pun dilakukan tersangka agar korban datang untuk membeli seluruh barang yang mereka tawarkan.
Akhirnya, pada Jumat (14/9) malam, Giat pun berangkat dari rumah orang tuanya menuju ke lokasi yang telah disepakati di Kecamatan Silima Pungga-punga dengan mengendarai sepeda motor Supra X 125 BB 2946.
Pukul 22.30 WIB, korban bertemu dengan para tersangka di Dusun Lae Pangaraon, Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga-pungga tepatnya diatas jembatan dan sempat berkomunikasi.
Namun, tanpa diduga, korban justru dikeroyok dengan mengunakan senjata tajam.
"Jadi setelah korban bersimbah darah dan mengira GP telah tewas.
Para tersangka menjatuhkan korban ke dalam sungai, diduga untuk menghilangkan jejak," ungkap Nelson.
Para tersangka kemudian melarikan diri dengan membawa sepeda motor dan dompet berisi uang tunai sebesar Rp 250 ribu milik korban.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki, korban berhasil naik dari dasar sungai.
Korban kemudian menghubungi teman, kerabat dan keluarganya.
Saat berada di lokasi, orangtua Giat menemukan anaknya itu telah bersimbah darah.
Pihak keluarga kemudian membuat laporan ke Polsek Parongil.
"Setelah olah TKP, pelaku akhirnya berhasil kami amankan di rumah orangtuanya masing-masing.
Kedua pelaku awalnya mengira korban sudah meninggal dunia, karena sempat dibuang ke dalam sungai dari atas jembatan," katanya.(ind)
Kabur ke Medan
Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Dolly Nelson Nainggolan mengatakan, berdasarkan keterangan JMAS dan RS, otak pelaku perampokan ini adalah Indra Cibro.
Saat ini, Indra Cibro tengah diburon. Dari penyelidikan awal, Indra kabur ke Kota Medan.
"Untuk tersangka lainnya masih dalam pengejaran.
Sementara itu, dua tersangka yang sudah diamankan dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHPidana tentang percobaan pembunuhan berencana dan Pasal 365 ayat (2) KUHPidana tentang perampokan disertai kekerasan.
Ancaman hukumannya seumur hidup," tegas Dolly.
Terkait barang bukti, sambung Dolly, polisi masih berupaya mencarinya.
Sebab, setelah berhasil merampok korban, dua dari tiga tersangka menjual motor korban pada seorang penadah.
Namun, keduanya memberi keterangan yang berbelit-belit terkait identitas pembeli barang rampokan tersebut. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini