Pemberitaan Gempa Dan Tsunami Jangan Meresahkan

Media Apakabar.com
Selasa, 02 Oktober 2018 - 20:14
kali dibaca
foto: Ist
Mediaapakabar.com- Gempa dan tsunami telah meluluhlantakan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Donggala dan Sigi serta wilayah sekitarnya. 

Berdasar laporan Korem 132 Tadulako per 1 oktober 2018 hingga pukul 18.00  korban meninggal dunia mencapai 925, 799 terluka, 152 tertimbun dan 99 orang hilang. Bencana alam dahsyat itu menyebabkan 65.733 rumah rusak. 

"Akibatnya sebanyak 59.450 orang kini terpaksa tinggal di 109 titik pengungsian," kata Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Muh Thohir dalam siaran persnya pada Senin (01/10/2018).

Dari inventarisir yang dilakukan anggota Korem 132 Tadulako, banyak infrastruktur di Kota Palu rusak akibat gempa dan tsunami. Antara lain jembatan kuning, Bandara SIS Al-Jufrie yang meliputi tower ATC dan terminal penumpang.

Selain itu, kerusakan total juga dialami Hotel Roa Roa, Mal Tatura, Hotel De Syah, 12 titik jalan, Rumah Sakit Anetapura, Anjungan Talise dan Stasiun TVRI. Data korban dan kerusakan dimungkinkan masih akan terus bertambah mengingat hingga saat ini anggota TNI bersama relawan lain masih terus melakukan evakuasi korban.

Dalam keterangannya, Posko Satgas  Penanggulangan Bencana Gempa Sulteng menyampaikan, 73 jenazah korban gempa telah dimakamkan secara massal di TPU Poboya.  

Terkait dengan maraknya berita-berita  yang meresahkan ditengah upaya penanganan korban, Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Muh Thohir meminta kepada awak media agar dalam mempublikasikan berita harus benar-benar terkonfirmasi dan valid, sehingga tidak menimbulkan persepsi berbeda dan data yang akurat.

" Ini penting tidak hanya bagi korban dan kerabatnya juga bagi publik serta seluruh aparat yang bertugas. Terus terang, pemberitaan itu akan menghilangkan konsentrasi kita bersama," tegas Kapendam. 

Kapendam XIII/Merdeka juga menyampaikan, saat ini tengah dilakukan penggeseran secara bertahap para pengungsi yang  tidak tertampung di Bandara  ke  pelabuhan Pelni untuk dibawa ke Makasar. 

Sementara itu, Danbrigif  22/OM Kol Verianto Napitupulu yang tengah melaksanakan kegiatan tanggap darurat  menyampaikan, hingga sore ini satuan jajarannya tidak hanya melaksanakan kegiatan Tanggap Darurat di Kabupaten Sigi Biromaru dan Donggala, namun juga mendukung kegiatan penampungan dan penanganan 967 orang pengungsi.

Sedangkan dalam kegiatan tanggap darurat bersama dengan pihak kepolisian dan Basarnas berhasil  mengevakuasi 12 mayat yang salah satunya adalah anggota Polres Sigi Biromaru.

"Selain jenazah, juga berhasil diamankan satu pucuk senjata jenis revolver dan tujuh butir munisi" sambungnya.   (nor)
Share:
Komentar

Berita Terkini