Fokus Tingkatkan Lapangan Kerja Dan Ekonomi Kreatif

Media Apakabar.com
Selasa, 30 Oktober 2018 - 08:26
kali dibaca
Sandiaga uno menjadi pembicara talkshow  penutupan Indonesia CSR Exhibition dengan tema “Startup Bisnis untuk Kaum Millenial” pada Sabtu (27/10/2018),foto-apakabar/dan
Mediaapakabar.com-Cawapres Sandiaga Uno mengatakan upaya yang dilakukan Capres Prabowo Subianto dan dirinya untuk membuka lapangan kerja, dengan membangkitkan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif dipilih karena sekitar 12 hingga 15 persen, bangsa Indones  merupakan ekonomi kreatif.

“PDBnya di atas 1.000 triliun,” kata Sandiaga usai menjadi pembicara talkshow  penutupan Indonesia CSR Exhibition dengan tema “Startup Bisnis untuk Kaum Millenial” pada Sabtu (27/10/2018).
Ia mengatakan, ekonomi kreatif dapat dikembangkan dalam bidang kuliner, fashion, pendidikan, kembang celup dan menata bunga. 


“ Menata bunga itu inovasi. Prabowo-Sandi akan memastikan pasar Indonesia diisi produk UKM milik putra putri bangsa,” ujar Sandi.


Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, untuk startup ekonomi kreatif, pihaknya mendorong milenial tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pemain dalam gerakan Ok Oce.


Dalam forum Gerakan Milenial Indonesia (GMI) yang digelar di Saung Rawa Lele, Sabtu (27/10/2018),Sandiaga mengatakan, berdasar aspirasi masyarakat, diantaranya di wilayah Kalideres, Jakarta Barat,  kaum milenial mengeluhkan kesulitan dalam hal pekerjaan. 


Ia berharap Prabowo-Sandi dapat menghadirkan keadilan sosial di masyarakat dengan keadilan ekonomi. Menurutnya, keadilan ekonomi ini dapat diwujudkan dengan penyediaan lapangan kerja.
“Lapangan kerja diprioritaskan untuk putra putri bangsa.

Pembangunan ekonomi sekarang memberikan kesempatan kepada tenaga asing. Prabowo-Sandi memberikan kesempatan untuk perusahaan lokal dan tenaga lokal,” tuturnya.


Sandi mengatakan, saat ini pembangunan berlangsung baik namun tidak berlandaskan keadilan. Selain itu, terlalu banyak hutang yang membebani sehingga ekonomi tidak terkendali. 


Fakta yang terjadi adalah penggunaan dan mengandalkan barang bukan hasil produksi nasional. Barang tersebut hasil impor yang berimbas naik harganya saat nilai tukar dolar terhadap rupiah naik.  
“Jadi dua isu utama kita, stabilitas negara dan lapangan pekerjaan,” kata Sandiaga yang didampingi Caleg Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Sabam Rajagukguk dan Gerakan Milenial Indonesia, Muhammad Atras Mafazi.   (dan)
Share:
Komentar

Berita Terkini