 |
| Edy Rahmayadi saat diwawancara Aiman, reporter Kompas TV |
Dia menyebutkan awalnya menolak tawaran untuk live. “Bapak mau live di Kompas? Saya tak mau. Bapak, tolonglah lima menit saja, maksa dia,” jelas Edy di sela-sela memberikan sambutan saat pelantikan Ketua Umum Asprov PSSI Sumut, Kodrat Shah, Senin (25/9/2018) malam di Hotel Grand Mercure, Medan.
Namun, dia akhirnya mau juga menerima tawaran wawancara live tersebut.
Dia menyebutkan emosinya naik saat menurutnya si pembawa berita dan penanya menghakiminya.
“Dia pulak menghakimi saya, eh untung saja dia di Jakarta di TV, kalau di Medan saya tepok. Ada-ada saja,” tukasnya di hadapan semua orang yang hadir tadi malam seperti yang dikutip dari Pojoksumut.com.
Sikap Edy saat wawancara live itu sempat menjadi trending topic twitter dengan hastag Apa Urusan Anda Menanyakan Itu.
Ini terjadi saat dalam wawancara itu dia disinggung soal double jabatan sebagai Ketua Umum PSSI dan Gubernur Sumatera Utara.
Sebelumnya saat ditemui sejumlah media Senin siang, sempat merespon semua tanya jawab dengan baik.
Dia menyebutkan fanatik bagus tapi berlebihan tidak bagus apalagi sampai menimbulkan korban. “Saya mencoba membenahi, tapi sampai saat ini seperti itu terus. Kita ana evaluasi lagi,” ujarnya.
Simak videonya di sini:
Dia mengatakan sejatinya sudah memberikan sanksi.
“Sampai memberikan hukuman, banned, main tanpa penonton, tapi akhirnya tetap seperti itu. Nanti kita cari lagi metodenya,” timpalnya.
Edy menegaskan pasti ada sanksi atas apa yang sudah terjadi. “Polisi sudah melakukan maksimal. Tapi banyak orang, 40 ribu. Persoalannya, belum memandang sepak bola sebagai hiburan,” ungkapnya. (AS)
.jpeg)
