Di Pasar Brastagi Gas Subsidi Susah Didapat Dan Harga Melambung

Media Apakabar.com
Minggu, 30 September 2018 - 12:55
kali dibaca
foto: apakabar/rzl
Mediaapakabar.com-Susahnya memperoleh Gas bersubsidi 3 Kg terjadi diseputaran Kota Berastagi dan sekitarnya. Selain itu gas yang diperuntukkan bagi warga miskin tersebut dijual berkisar Rp 22.000- Rp 23.000/tabung oleh para pengecer.  

Sejumlah warga saat ditemui mediaapakabar.com di Pusat Pasar Brastagi, mengeluhkan kelangkaan gas tersebut sudah susah mencarinya. 

" Harganya pun sangat mahal mau tidak mau harus dibeli jugalah, namanya juga kita perlu," ujar Mamak Nanda pedagang mie goreng di Pusat Pasar Berastagi pada Minggu (30/09/2018).  

Hal senada juga dikatakan Indah br Perangin-angin, seharusnya pemerintah segera mengatasi kelangkaan gas tersebut, mengingat gas adalah kebutuhan sehari untuk keperluan memasak.  


" Hal ini harus menjadi perhatian dari pemerintah," ucapnya.  

Menurutnya, tanda tanya,menagapa pada bulan sebelumnya keberadaan gas ukuran 3 Kg tidak langka seperti saat ini.  


" Mengapa dua minggu terakhir ini,gas elpiji 3 Kg menjadi langka. Hal inilah yang menjadi tanda tanya bagi saya, kemana gas tersebut?," kesalnya.  

Pada bagian lain, Kepala Bagian Perekonomian Sekdakab Karo Taufan Daniel Ginting yang di konfirmasi di ruang kerja, mengakui kelangkaan gas ukuran 3 Kg. 


Ia mengatakan, kelangkaan disebabkan tingginya jumlah pemakaian dari konsumen. " Sehingga tidak bisa kita atasi karena tidak ada peraturan yang mengatur saksi bagi konsumen tersebut," katanya. 

Dikataakan, untuk mengatasi kelangkaan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran tentang pemakain gas subsidi 3 Kg. Bahkan para PNS telah juga kita surati agar jangan mengunakan gas elpiji 3 Kg. 

Saat ditanya apakah ada pengurangan kuota dari Pertamina ke Kabupaten Karo serta penjualan di atas harga Het. Ginting mengatakan jatah gas 3 Kg untuk Kabupaten Karo tidak ada pengurangan dan penjualan tetap sesuai harga eceran Pemerintah yaitu Rp 17.000/tabung untuk wilayah Brastagi. 


" Jika ada di atas harga HET itu permainan dari pengecer bukan dari agen," ucapnya.

Sebab, sambungnya, jatah gas 3 Kg untuk Kabupaten Karo tidak ada pengurangan, tetap
sebanyak 12.212 Matrix ton.  


" Kalau agennya bermain kita laporkan kepada pertamina.  Untuk Karo ada 8 agen yang mengisi gas ukuran 3 Kg," pungkas Taufan Ginting.  (rzl)
Share:
Komentar

Berita Terkini