 |
| foto: apakabar/sbti |
“ Pertama kali tahu terkena kanker payudara, dunia ini rasanya gelap. Membayangkan besarnya biaya pengobatan saja saya tidak berani. Tidak ada yang terlintas difikiran saya pada waktu itu selain menjual ladang kami”, ujarnya mengenang kejadian pada November 2016 tatkala dirinya divonis terkena kanker payudara stadium 2 oleh dokter di RS Martha Friska Medan.
Namun akhirnya Risma bisa bernafas lega setelah mengetahui segala biaya pengobatan dan penyembuhan penyakitnya itu ditanggung oleh Program JKN-KIS. Dirinya adalah seorang peserta JKN-KIS dari segmen PBI APBN sejak 2013.
Setelah menjalani 3 kali kemoterapi hingga operasi pengangkatan payudara sebelah kiri, Risma akhirnya dapat beraktivitas seperti biasa lagi dengan tidak mengeluarkan biaya satu rupiah pun untuk pengobatan tersebut.
“ Saya memang belum pernah menggunakan kartu ini (kartu JKN-KIS-red) sebelumnya karena jarang sakit. Namun tidak menyangka dengan kartu ini, semua biaya pengobatan saya ditanggung. Sangat bersyukur saya," ungkap Risma dengan mata berkaca-kaca.
Rasa harunya semakin meluap ketika Risma dipilih menjadi salah satu peserta JKN-KIS yang diundang ke Istana Negara dalam acara Silahturahmi peserta JKN-KIS bersama Presiden Jokowi pada Mei 2018 lalu.
“ Seumur-umur saya belum pernah ke Jakarta, sekalinya ke sana langsung ketemu Bapak Presiden”, ujar Risma sambil tertawa senang.
Risma pun berharap agar masyarakat lain yang mengalami sakit seperti dirinya dapat sembuh tanpa harus terkendala biaya.
“ Semoga program mulia ini dapat terus berjalan dan menolong orang-orang seperti kami," tutupnya. (sbti)
.jpeg)
