Presiden: Saat Ini Dunia Masuki Situasi Normal Baru

Media Apakabar.com
Jumat, 24 Agustus 2018 - 07:29
kali dibaca
foto:apakabar/Ist
Mediaapakabar.com--Presiden Joko Widodo mengingatkan para perwira TNI dan Polri untuk terus mengikuti perkembangan zaman, terutama di bidang teknologi. Menurut Kepala Negara, dunia sekarang ini memasuki situasi yang dinamakan sebagai normal baru.

Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada siswa Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) dan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sespim Polri) 2018 di Istana Negara, Kamis, 23 Agustus 2018.

Terkait dengan perkembangan zaman, Presiden kembali mengutip hasil penelitian McKinsey Global Institute yang mengatakan revolusi industri 4.0 kecepatannya 3 ribu kali lebih cepat dari revolusi industri pertama. Teknologi-teknologi baru seperti artificial intelligence, advance robotic, autonomous, vehicle 3d printing, virtual reality, cryptocurrency dan lain-lain harus bisa diantisipasi oleh para Perwira TNI dan Polri.

" Kita tahu semua bahwa perkembangan teknologi tersebut sangat pasti. Itu juga akan dimanfaatkan untuk aksi-aksi kejahatan baik secara nasional maupun transnasional dan itu bisa membahayakan pertahanan dan keamanan kita kalau kita tidak mengikuti," ujarnya. 

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan agar para Perwira TNI dan Polri tidak terjebak dengan rutinitas yang monoton.

" Inilah yang ingin saya ingatkan, betapa penting kita mengikuti terobosan negara lain, teknologi terbaru sehingga membangun sebuah sistem baik di Polri maupun TNI menjadi sangat penting," tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menegaskan pertumbuhan ekonomi suatu negara memerlukan stabilitas politik dan keamanan. Oleh karenanya, Presiden berpesan agar segenap Perwira TNI dan Polri menjalankan tugasnya sehingga kondisi politik dan keamanan bisa terus stabil. 

"Tidak mungkin investasi itu akan datang ke sebuah daerah atau negara apabila negara itu tidak stabil secara politik dan tidak aman," kata Presiden.

Lebih lanjut Presiden menegaskan, investasi merupakan bagian penting dari pertumbuhan ekonomi. Investasi juga berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja yang dibutuhkan oleh rakyat.

Selain itu, Presiden ingin para perwira TNI dan Polri ikut menyosialisasikan program pemerintah yang telah dilakukan.

"Saya titip agar seluruh perwira juga ikut menyosialisasikan pada momen yang tepat untuk menyampaikan itu," ujarnya.

Secara khusus, Presiden menekankan pada pemerataan pembangunan yang dilaksanakan pemerintahannya. Menurutnya, masyarakat harus mengetahui mengapa pemerintahannya tidak hanya fokus ke pembangunan di wilayah Jawa, namun juga di pelosok Indonesia.

" Kalau kita mau cepat menumbuhkan pergerakan ekonomi ya bangun saja di Jawa. Cepat mendongkrak pertumbuhan ekonomi, baliknya lebih cepat karena infrastruktur lebih siap dan tinggal nambah sedikit-sedikit, return politiknya juga lebih cepat karena 60 persen penduduk itu ada di Jawa," kata Presiden.

Tapi, tambahnya, apakah itu yang akan kita lakukan? Enggak. " Saya melihat bahwa negara ini dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, bukan hanya di Jawa saja. Penduduk kita tersebar dari ujung barat ke timur," lanjutnya. 

Tampak mendampingi Presiden, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Juga turut hadir dalam acara ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.  (Bey Machmudin/rel)

Share:
Komentar

Berita Terkini