Korban penembakan di jalan tol Kanci-Pejagan bersimbah darah usai ditembak. Foto: Ist |
Keseharian RS di lingkungan tempat tinggalnya dikenal tertutup. Sehari-hari RS bekerja sebagai pedagang makanan gorengan.
"Profesinya sebagai tukang gorengan, dan warga sini tidak melihat yang bersangkutan sejak 4 bulan terakhir," kata Mayko, Ketua RW setempat seperti yang dikutip dari Kriminologi.id, Senin, 27 Agustus 2018.
Mayko juga menuturkan RS dikenal sebagai sosok pendiam dan menghindar dari berkumpul dengan warga sekitar.
"Orangnya jarang bergaul dan membaur dengan masyarakat. Keluarga RS dan terduga teroris AS dikenal tertutup dengan masyarakat sekitar," paparnya.
Saat rumah RS digeledah, Mayko membenarkan istri dan mertua RS dibawa Polisi.
“Istri dan mertua RS diamakan terkait pengembangan kasus penembakan terhadap dua polisi PJR di Tol Kanci-Pejagan,” kata Mayko.
Sementara itu, polisi sudah mengantongi identitas tiga pelaku penembakan terhadap Aiptu Widi Harjana dan Aiptu Dodon Kusgiantono. Saat ini, tim gabungan Polda Jabar dan Polres Cirebon masih melakukan pengejaran.
Sedangkan dua anggota Polri yang menjadi korban penembakan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Plumbon Cirebon dan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. (AS)