 |
| foto:akabar/SBTI |
Selain sebagai peserta senam poco-poco Narapidana, sebagaimana dalam semangat 'Kerja Kita Prestasi Bangsa' menjadi tema Hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.
"Senam poco-poco serentak yang diikuti para Warga Binaan Pemasyakatan (WBP) diselenggarakan di Lembaga Pemasyarkatan Kelas II B Kabanjahe ini, selain melestarikan budaya bangsa dan mengangkat martabat Indonesia di mata dunia, kegiatan ini sebagai bagian dari pembinaan kepribadian bagi narapidana di bidang kesehatan jasmani," ucap Kepala Karutan Theo Purba
Lapas Kabajahe.
Lapas Kabanjahe, saat ini diisi 446 tahanan dan narapidana dengan kapasitas hanya 145 jadi mengalami overkapasitas 300 % sehingga disebut Lapas terpadat.
Namun tetap turut serta menyukseskan kegiatan untuk memberikan dukungan atas terselenggaranya “The Largest Guinness World Record Poco-Poco Dance”.
Kepala Lapas Kabanjahe ,Theo Purba mengungkapkan dalam rangka menyukseskan acara telah mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan.
Dimana sebelumnya telah dilakukan persiapan dan latihan selama beberapa minggu. Tentu dengan berjalan lancarnya kegiatan, para narapidana dan tahanan Lapas Kelas II B diharapkan mampu menanamkan nilai nasionalisme bagi seluruh WBP sehingga rasa cinta tanah air mereka akan semakin tinggi dari kekompakan gerakan senam poco-poco ini. (SBTI)
.jpeg)
