Neno Warisman Tokoh #2019GantiPresiden Ditolak di Pekanbaru, Mobil Dilempari

Admin
Minggu, 26 Agustus 2018 - 15:15
kali dibaca
Mobil sedan putih yang ditumpangi Neno Warisman dilempari botol air mineral oleh massa yang menolak kedatangannya di Bandara SSK II Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018). Foto: Jawapos
Mediaapakabar.com - Kedatangan Neno Warisman ke Pekanbaru mendapatkan penolakan, Sabtu (25/8/2018).

Bahkan, mobil sedan warna putih dengan plat nomor D 1352 AFK yang ditumpangi presidium gerakan #2019GantiPresiden itu dilempari botol air mineral.

Selain itu, massa yang menolak kedatangan Neno juga melakukan aksi bakar ban. Aksi tersebut dilakukan ratusan massa dari luar pagar jalan keluar Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Tampak ratusan aparat gabungan dari TNI AU, TNI AD dan Polri berjaga ketat.

“Pulang saja. Sudah jelas ditolak warga Pekanbaru. Jangan kesini,” teriak massa.

Tak lama setelah itu, Neno dan beberapa orang pria keluar dari dalam mobilnya. Ia berjalan sekitar 1 kilometer. Neno yang dikawal ketat aparat, enggan berkomentar banyak saat ditanyai oleh awak media.

“Mau salat dulu yah,” kata Neno sambil berjalan.

Kemudian ia dan rombongan masuk ke dalam mobil patwal. Di dalam mobil pun Neno juga dikawal polisi. Hingga kini, mobil sedan putih yang ditumpangi Neno masih bertahan di dalam pagar. Sedangkan massa masih tetap bersikukuh bertahan di luar pagar.

Kedatangan Neno dan rombongan dinilai mendadak. Pasalnya, Neno dijadwalkan akan hadir pada acara deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, pada 2 September mendatang.

Awalnya, panitia mengagendakan acara itu tersebut digelar pada Minggu (26/8) mendatang. Namun, karena tidak adanya izin rekomendasi dan bentroknya jadwal Neno di berbagai wilayah, acara itu ditunda.

Tapi, oleh pihak Neno mengaku tidak mengetahui adanya penundaan itu. Mursal Fadillah selaku pengacara Neno mengatakan kedatangan Neno dan rombongan secara mendadak di bumi lancang kuning ini karena diundang oleh panitia deklarasi.

Tak berselang lama, sekira 30-an massa yang mengaku sebagai masyarakat Riau datang ingin menjemput Neno Warisman yang sudah terkepung sekitar dua jam lebih.

Penjemputan itu setelah dibubarkannya ratusan massa yang menolak kedatangan Neno Warisman. Pembubaran itu dilakukan massa yang menolak Neno sudah berbuat rusuh. Salah satunya melempari mobil Neno dengan botol air mineral, dan memukul-mukul gerbang luar Bandara SSK II Pekanbaru.

Puluhan massa pendukung itu datang sekitar pukul 17.10 WIB. Artinya, kedatangan massa ini setelah Neno terkepung selama dua jam. Mereka mengaku datang, untuk mengantisipasi adanya bentrok antar massa.

“Kita datang ini mengantisipasi hal-hal yang tidak mencontohkan akhlak orang Melayu,” sebut Budi Febriadi, ketua massa yang datang menjemput seperti dilansir dari Riau Pos.

Katanya, semua pihak yang menolak kedatangan Neno, sudah diberikan pemahaman oleh Ketua LAM Riau, Datuk Sri Al Azhar.

“Semuanya sudah kita kasih nasehat kemarin di LAM Riau. Kita minta untuk menjaga Bumi Melayu ini,” ujarnya. Nasehat itu katanya, agar terciptanya ketentraman di Riau.

Dia menyebut, saat ini ada sekitar 700 massa yang mendukung Neno Warisman, sedang bergerak ke Pekanbaru. Mereka datang dari 12 kabupaten/kota di Riau. “Jangan sampai datang massa yang lebih banyak. Ini yang saya antisipasi. Saya tidak ingin ini (bentrok, red) terjadi. Saya orang Inhil,” ujarnya.

“Ini tamu kita di Riau. Siapapun yang datang, boleh ke Riau. Kita tidak ingin marah-marah, tidak ingin kelahi,” sambungnya.

Hingga pukul 17.51 WIB, negosiasi agar Neno bisa dibolehkan masuk ke Pekanbaru, masih dilakukan. Negosiasi antara pihak pendukung dan pihak kepolisian.

Neno dan rombongan, masih tertahan di mobilnya. Padahal massa dari pihak yang menolak, sudah mundur. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini