Napi dari Rutan Ini Tewas Saat Berusaha Kabur Memanjat Tembok Setinggi 5 Meter

Admin
Senin, 27 Agustus 2018 - 13:07
kali dibaca
Ilustrasi
Mediaapakabar.com - Seorang narapidana bernama Zulfan bin Ismail (33) yang menghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, tewas saat mencoba kabur, Minggu, 26 Agustus 2018.

Penyebab tewasnya pria berusia 33 tahun itu karena urat lutut putus setelah terjatuh dari pagar tembok setinggi 5 meter.

Kepala Rutan Idi Rayek, Efendi, mengatakan Zulfan merupakan warga Desa Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur.

Seperti yang dilansir Kriminologi.id, korban mencoba kabur bersama empat rekannya bernama Jailani bin Arifin, Jhoni Syahrani, Hasanuddin dan Safrizal, namun upaya keempatnya untuk kabur gagal.

Usaha untuk kabur kelima penghuni rutan tersebut bermula ketika Zulfan bersama rekannya saat menjelang Salat Ashar meminta izin ke petugas untuk melewati pintu tengah.

Mereka mengaku hendak hendak membeli sesuatu di kantin yang berada berhimpitan dengan rumah dinas Kepala Rutan Idi Rayeuk.

Sesampainya di kantin, mereka lalu memanjat pagar tembok di belakang kantin untuk melarikan diri. Melihat beberapa napi berusaha kabur, lalu warga binaan lainnya bersorak hingga suasana di rutan sore itu berubah menjadi gaduh.

Sejumlah petugas keamanan bersama sipir berlarian ke arah mereka dan berhasil menggagalkan pelarian tiga napi yang sedang memanjat pagar tembok dengan ketinggian lima meter.

Zulfan berhasil melompat dan menjatuhkan diri ke arah belakang pagar. Meskipun mencoba kabur, namun petugas tak putus asa mengejar Zulfan.

"Setelah meloncat lalu Zulfan terjatuh. Tapi langsung bangun dan berusaha kabur," kata Kepala Rutan Idi, Efendi.

Setelah bangun lalu Zulfan melarikan diri ke arah semak-semak di dekat rutan. Namun 15 meter berlari, Zulfan roboh. Ia pun akhirnya pingsan.

Petugas yang mengejarnya akhirnya mengangkat Zulfan ke dalam rutan. Tak lama kemudian, Efendi memutuskan untuk membawa Zulfan ke RSU Graha Bunda Idi.

"Saat di dalam rutan masih bernafas. Tapi sampai di rumah sakit sudah meninggal dunia," jelas Efendi.

Petugas medis di RSU Graha Bunda Idi mengaku, pasien meninggal dunia akibat luka robek di belakang lutut, bahkan urat lutut putus.

"Banyak darah yang keluar akibat luka di belakang lutut," ujar Icut Fanny, tenaga medis di RSU Graha Bunda Idi. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini