Karena Mabuk, Pegawai Retribusi Debuk-Debuk Resahkan Warga

Media Apakabar.com
Senin, 27 Agustus 2018 - 21:47
kali dibaca
Bukti tiket retribusi masuk menuju pemandian Air Panas Debuk-debuk. foto: apakabar/rianto g
Mediaapakabar.com-Pegawai retribusi Air Panas Debuk-debuk Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo meresahkan warga yang akan menikmati air panas kaki Gunung Sibayak. 

Pasalnya, pada Minggu (26/08/2018) malam salah seorang pegawai yang bekerja itu diduga dalam keadaan mabuk minuman. Sehingga menimbulkan perdebatan antara pengutip retribusi dan warga yang akan melintas.  

" Malam itu kami bersama keluarga berencana menikmati pemandian air panas di bawah kaki Gunung Sinabung, berjumlah 41 orang, terdiri dari 30 dewasa dan 11 anak-anak dengan menggunakan 3 mobil. Sesampainya di pos retribusi air panas kami melakukan pembayaran," ucap warga Kabanjahe, Jon Ginting kepada mediaapakabar.comSenin (27/08/2018) di Kabanjahe.

Dikatakan Jon, setelah dirinya membayar iuran masuk dengan jumlah total Rp175.000,00. Dimana harga tiket per orangnya Rp4000 rupiah, baik orang dewasa, dan anak-anak. Namun, tiket yang diterimanya hanya 15 lembar. Kemudian Jon Ginting bersama keluarga langsung melanjutkan perjalanan.

" Tidak sampai berjarak sekitar 3 meter melintasi pos retribusi tersebut, pihaknya kembali distop salah satu pegawai retrubusi. Anehnya, penyetopan yang dilakukan pegawai tersebut dalam keadaan tidak normal, atau mabuk minuman," terang Jon. 

Jon mengutarakan, hal itu terbukti saat pegawai retribusi itu melakukan penyetopan laju mobil mereka kedua kalinya, dalam keadaan sempoyongan. Serta meminta kembali untuk membayar retribusi kepada pihak mereka. Tetapi, setelah dijelaskan kepada bersangkutan (Pegawai retribusi) baru pihaknya diperboleh masuk.

" Kami begini melakukan pengutipan kedua kali, dalam hal mempertegas apakah warga yang akan menikmati air panas sudah membayar tiket masuk. Guna menghindari pungli," ucap pegawai yang tidak diketahui namanya, ditirukan Jon Ginting. 

Jon Ginting menyesalkan, kenapa ada lagi cara koboi - koboi mabuk yang bekerja melayani masyarakat, berdampak sepertinya menakuti pengunjung yang akan menikmati kolam pemandian Debuk-debuk.   

Kepala Dinas Pariwisata Karo, Mulia Barus dikonfirmasi wartawan mediaapakabar.com atas kejadian tersebut mengatakan, oknum tersebut bukanlah pegawainya melainkan oknum karang taruna setempat.  

" Mereka minta uang ke pegawai kami tapi tidak diberikan,setelah itu karang taruna tersebut menghentikan mobil pengunjung yang lewat yang sudah membayar retribusi, saya juga sangat menyayangkan atas kejadian tersebut karena tidak dibenarkan cara seperti itu," ujar Barus.  

Mulia Barus juga menyarankan agar melakukan konfirmasi kepada Kabid Retribusi, Piala Putra Tarigan. Tetapi yang bersangkutan ketika dikonfirmasi engan memberi jawaban, dengan dalih rapat kerja. 

" Saya lagi rapat, besok sajalah," kata Piala Putra.  (rianto g)
Share:
Komentar

Berita Terkini