Erni Saragih Blak-blakan Uang Hasil Proyek PLTU Riau Digunakan Buat Munaslub Golkar

Admin
Rabu, 29 Agustus 2018 - 10:47
kali dibaca
Erni Saragih. Foto: BBC
Mediaapakabar.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus yang menjerat anggota DPR Eni Maulani Saragih.

Diduga masih ada politisi lain yang terlibat. Terkuak, kasus ini ikut  menyeret mantan Menteri Sosial Idrus Marham, yang jadi tersangka juga
Teranyar, ENI Maulani Saragih, tersangka kasus suap proyek PLTU Riau-1, mengaku ditugaskan partainya, Golkar, untuk mengawal proyek tersebut.  
Hal ini disampaikan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR itu, seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka yang lain, Johannes B Kotjo, di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
Eni Maulani Saragih anggota komisi VII DPR RI
Eni Maulani Saragih anggota komisi VII DPR RI (Handover)

"Saya sampaikan kepada penyidik bahwa saya hanya petugas partai. Menjalankan tugas partai untuk mengawal dari PLTU Riau," terang Eni Maulani Saragih seperti yang dilansir Wartakota.
Perempuan berkaca mata ini juga mengaku telah menyampaikan seluruh fakta soal kasus ini ke penyidik KPK. 
Dalam kasus ini, Eni Maulani Saragih diduga bersama-sama mantan Menteri Sosial Idrus Marham menerima hadiah atau janji dari pemegang saham Blackgold Natural Recourses Limited Johannes B Kotjo.
Eni Maulani Saragih diduga menerima uang sebesar Rp 6,25 miliar dari Kotjo secara dua tahap. 
‎Lebih lanjut, Eni Maulani Saragih juga menyatakan sama sekali tidak ada maksud untuk menarik orang lain dalam kasus tersebut.
"Saya tidak ingin menarik orang lain. Sudah saya sampaikan sejelas-jelasnya kepada penyidik, dan tentu itu sudah berdasarkan fakta-fakta yang ada," ujarnya.
Dalam pemeriksaan sebelumnya, Eni Maulani Saragih mengakui sebagian uang sebesar Rp 2 miliar yang diterima dari kesepakatan kontrak kerja sama proyek pembangunan PLTU Riau-1, digunakan untuk kegiatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar.
Pada Munaslub yang digelar pertengahan Desember 2017 lalu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto terpilih aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. (*)
Share:
Komentar

Berita Terkini