Eksekutor Herdi Sibolga Bukan Anggota TNI AL, Berikut Bantahan Kadispenal

Admin
Rabu, 01 Agustus 2018 - 08:48
kali dibaca
Abdullah Sunandar
Mediaapakabar.com - Abdullah Sunandar, eksekutor penembakan Herdi Sibolga di Penjaringan, Jakarta Utara disebut sebagai pecatan anggota TNI Angkatan Laut. Namun TNI AL memberikan pernyataan lain soal identitas Abdullah Sunandar.

"Saya baru dapat info yang bersangkutan bukan angkatan laut. Jadi ngga ada kapasitas untuk memberikan press release,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Gig Jonias Mozes Sipasulta dalam pesan tertulisnya kepada Kriminologi.id di Jakarta, Selasa, 31 Juli 2018.

Sebelumnya, seorang warga berinisial J yang yang tinggal tak jauh dari rumah mertua Sunandar mengenali sosok yang ditangkap polisi sebagai seorang anggota Marinir.

J juga menyebut Sunandar sudah dipecat. Namun ia tak mengetahui sebab pemecatan Sunandar dari TNI.

“Iya, bekas dari TNI. Marinir ya, cuma udah dipecat. Cuma nggak tahu dipecatnya karena apa,” kata J saat ditemui di Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat seperti yang dilansir Kriminologi.id.

Dari informasi yang diperoleh, Sunandar tinggal di kawasan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Namun rumah tersebut bukan rumah Sunandar.

Menurut Ketua RT setempat, Mardi, rumah itu ditempati oleh Abdullah dan Ita yang merupakan mertua Sunandar. Mardi juga tak terlalu mengenal sosok Sunandar.

"Saya tahunya dia Marinir. Soalnya pas dia nikah itu pakai bajunya begitu. Selebihnya nggak terlalu kenal karena dia nggak tinggal di sini," ujar Mardi.

Sementara itu, mertua Sunandar, Ita yang dikonfirmasi keberadaan Sunandar mengaku menantunya itu terakhir kali berkunjung ke rumahnya sekitar satu bulan lalu.

“Sudah lama tak datang ke sini. Sekitar satu atau dua bulan. Pokoknya udah lama tidak ke sini,” kata Ita saat ditemui di rumahnya.

Ita tak menampik jika menantunya sedang dicari-cari polisi. Hanya, dia enggan mengungkapkan alasan polisi memburu menantunya itu.

"Kemarin ada yang datang nyari menantu saya, tapi dia kan udah jarang ke sini,” kata IT yang berangsur masuk ke dalam rumah.

Penembakan terhadap Herdi Sibolga terjadi pada Jumat, 20 Juli 2018. Ia tewas setelah ditembak oleh dua orang berboncengan motor.

Polisi menangkap empat orang pelaku penembakan yaitu AS (41) sebagai eksekutor, JS (36) sebagai joki, PWT (32) dan SM (41). Keempatnya diupah Rp 400 juta untuk membunuh Herdi. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini