Bupati Hadiri Rakornas Budaya

Media Apakabar.com
Sabtu, 04 Agustus 2018 - 13:28
kali dibaca
foto: apakabar/willy
Mediaapakabar.com--Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Soekirman, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemajuan Kebudayaan 2018 oleh Kementrian Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK RI) di ruang rapat lantai 7 Kantor PMK RI, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat pada Selasa (31/07/2018). 

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, I Nyoman Shuida. Turut hadir dalam rapat, perwakilan kementrian terkait seperti, Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid, perwakilan Sekjen Kemendagri, para Gubernur, Walikota dan para Bupati.

Lebih kurang dari 60 Kepala Daerah (Bupati) dari Sabang sampai Merauke.satunya adalah Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. 

Hal itu di sampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sergai, H. Ikhsan langsung dari Jakarta melalui pesan  WhatsApp. 

Dalam agenda rapat, sebagaimana disampaikan oleh Bupati Soekirman, kepada Kadis Kominfo, ada tiga poin utama yang menjadi bahasan, yaitu Pemajuan Kebudayaan sebagai prioritas Nasional dalam RPJMN 2020 - 2024, disampaikan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas.  

Kedua, Implementasi Pemajuan Kebudayaan untuk mewujudkan visi misi Kepala Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah daerah oleh Sekertarid jenderal Kemendagri. 

Dan ketiga Implementasi Undang - Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan di provinsi, kabupaten/kota, disampaikan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. 

Latar belakang digelarnya Rakornas ini juga di karenakan era globalisasi kebudayaan kian hilang arah, serta lunturnya nilai - nilai karakter bangsa. 

Sementara Dirjen Kemendikbud, Hilmar Farid, mengutarakan pemajuan Kebudayaan tersebut tidak hanya dengan upaya pelestarian kebudayaan semata.  

Namun dengan cara memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) salah satunya, mengajarkan kesenian asli Indonesia lewat sekolah-sekolah.

Memajukan kebudayaan di atas pelestarian, karena sesungguhnya kebudayaan merupakan investasi pemberdayaan masyarakat dan akhirnya menghasilkan banyak keuntungan secara ekonomi maupun sikap mental berbudaya berkelanjutan dari generasi muda bangsa. 

"Dengan budaya kita menjadi unik dan dengan budaya kita semakin kompak. Meski berbeda namun tetap satu padu dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," tutup Bupati Soekirman.(Willy Lubis) 

Share:
Komentar

Berita Terkini