Viral Fotonya Dijadikan Meme Diedit Jadi Kurus dan Bahan Ejekan, Wanita Ini Laporkan Pelaku

Admin
Jumat, 27 Juli 2018 - 10:14
kali dibaca
Pia Wulandari SSos M.Si PhD
Mediaapakabar.com - Belakangan ini viral foto wanita berkebaya dengan tubuh gemuk dan foto yang sudah diedit menjadi kurus dengan caption yang mengejek.

Foto itu viral di berbagai media sosial seperti WhatsApp group, Instagram, Twitter dan Facebook.
Terungkap identitas bertubuh gemuk tersebut bukan wanita sembarangan.
Dia adalah Maulina Pia Wulandari SSos M.Si PhD, Pakar Komunikasi dan Dosen Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang.
Yang pertama menyebarkan foto ini adalah akun Facebook berinisial SR.
Penyebaran foto ini akhirnya berujung ke masalah hukum ke Polres Malang Kota.
Maulina Pia Wulandari mengadukan SR Kamis (26/7/2018), karena dianggap telah mencemarkan nama baiknya. 
"Ini merupakan perbuatan tidak menyenangkan. Kalau kalian punya saudara yang fotonya dibuat ejekan, pasti anda akan marah. Tentu, apalagi saya bangga dengan badan saya yang gemuk," katanya seperti dilansir kompas.com.
Maulina Pia Wulandari mengatakan, fotonya itu di-upload oleh akun SR pada Minggu (22/7/2018). Tidak butuh waktu lama, foto itu langsung viral. Pada Senin (23/7/2018), melalui seorang temannya, Pia mengetahui fotonya dijadikan bahan ejekan oleh netizen di berbagai media sosial.
Maulina Pia Wulandari lalu berusaha untuk menyaringnya melalui akun Facebook yang dimilikinya. Namun, foto itu sudah terlanjur menyebar.
"Dalam waktu dua jam banyak masukan ke saya kalau info itu sudah menyebar ke WhatsApp group, berbagai macam kumpulan ibu - ibu arisan, sampai ke berbagai (orang) perusahaan BUMN, bahkan (orang) di pusat pemerintahan Jakarta menerima. Cukup mengagetkan bagi saya," jelasnya.
Karena itu, Maulina Pia Wulandari mencoba untuk menelusuri akun yang pertama kali meng-upload gambar editan itu. Hingga akhirnya diketahui bahwa penyebar foto itu sekaligus yang mengedit adalah pemilik akun Facebook berinisial SR.
"Saya buka profil pembuat inisial SR. Saya cek, cari tahu backgroundnya. Saya cukup kaget beliau adalah salah satu staf PNS di Pemkot Bontang (Kalimantan Timur) di bagian Dinas Pemadam Kebakaran," ungkapnya.
Saat ini, pemilik akun Facebook SR itu sudah menghapus foto unggahannya. Pemilik akun itu juga sudah menyampaikan permintaan maaf melalui facebook messenger kepada Pia.
"Beliau ini menghubungi saya, meminta maaf dan tidak sengaja, saya terima maafnya tapi saya tetap akan menempuh jalur hukum," katanya.
Pia melaporkan pemilik akun Facebook itu dengan tuduhan melanggar pasal 45 ayat 1 Undang - undang RI nomor 19 tahun 2016 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE).
Maulina Pia Wulandari, juga menyayangkan sikap presenter Denny Cagur yang ikut menyebarluaskan gambarnya di media sosial Instagram.
Maulina Pia Wulandari, salah satu dosen di Universitas Brawijaya, Kota Malang saat menunjukkan gambar berisi fotonya yang viral di Mapolres Malang Kota, Kamis (26/7/2018)
Maulina Pia Wulandari, salah satu dosen di Universitas Brawijaya. Foto: Kompas.com
Sementara itu, menurut Pia, Denny Cagur ikut memviralkan gambar tersebut dengan membuat posting Insta Story pada Rabu (25/7/2018).
"(Gambar itu muncul) kemarin di history Denny Cagur," katanya usai melaporkan pemilik akun Facebook SR di Mapolres Malang Kota, Kamis (26/7/2018).
"Saya yakin Denny Cagur tidak akan bodoh ya. Pasti dia akan segera delete. Tapi saya belum menerima permintaan maaf dari Denny Cagur personallykepada saya," imbuhnya.
Padahal, saat ia mengetahui Denny Cagur mem-posting gambarnya di Instagram, Pia langsung mengirim pesan pribadi melalui direct message yang tersedia di Instagram untuk menjelaskan gambar itu. Namun, pesan itu tidak terbalas.
"Sudah saya DM. Enggak ada respons," katanya.
Pia mengaku tidak akan melaporkan Denny Cagur ke polisi. Namun ia berharap Denny Cagur sebagai figur publik yang memiliki banyak followersseharusnya lebih bijak dalam bermedia sosial.
"Paling tidak Indonesian public figure tuh ya, misalnya orang-orang yang memiliki follower-nya banyak itu harus bijak sekali bermedia sosial. Harus tahu kapan dia harus share, kapan harus repost, kapan harus forward," katanya.
"Itu kunci yang untuk teman-teman yang highlight di media. Kita ini sebagai netizien harus tahu mana yang kita share, kita repost, kita forward," ungkapnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini