Pasangan Suami Istri Pelaku Pelemparan Bom Panci Mapolres, Tertembak Saat Melarikan Diri

Admin
Senin, 16 Juli 2018 - 09:22
kali dibaca
RS Bhayangkara Indramayu tempat pelaku teror bom dirawat. Foto: Hetanews
Mediaapakabar.com - Kantor polisi kembali di serang terduga teroris. Kali ini serangan ditujukan terhadap markas Polres Indramayu, Jawa Barat, sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (15/7/2018). 

Dua orang yang berboncengan sepeda motor menerobos masuk ke Polres Indramayu, namun gagal meledakkan bom panci.

Keduanya merupakan pasangan suami istri berinisial GL dan AN yang diduga anggota kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Indramayu.
"Saat itu, mereka naik motor berboncengan bolak-balik di depan mapolres, tapi lampu motornya dimatikan," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Polres Indramayu seperti yang dilansir Tribun Jabar, Minggu (15/7/2018).
Tindakan GL dan AN sempat mengundang kecurigaan para personel di pos jaga. 
Petugas kemudian menutup pintu gerbang namun mengalami kesulitan karena berat. Melihat kondisik itu, GL dan AN langsung memutar balik dan memacu kendaraannya.
"Keduanya menerobos masuk mapolres, namun tiga petugas langsung melakukan tindakan tegas berupa penembakan," kata Agung Budi Maryoto. Sedikitnya ada 11 tembakan yang dilepas oleh tiga petugas pos jaga. 
GL yang kala itu berposisi sebagai pengemudi terkena tembakan di bagian dada kanan. Sedangkan tembakan lainnya mengenai tangan AN yang tengah memegang bom panci. Kedua korban terluka, dan sempat melarikan diri.
Suasana penggeledahan dua rumah oleh Densus 88 di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (15/7/2018).
Suasana penggeledahan dua rumah oleh Densus 88 di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (15/7/2018). 

Akibatnya, bom panci itu pun terjatuh di dekat pintu gerbang Polres Indramayu. "Keduanya langsung kabur ke selatan, arah menuju Bundaran Mangga Indramayu," ujar Agung Budi Maryoto.
Menurutnya, bom panci yang terjatuh itu diamankan petugas Jihandak Satbrimob Polda Jabar. Petugas yang bertindak cepat berhasil mengamankan keduanya beberapa jam setelah kejadian.
Selain itu, petugas juga menggeledah rumah terduga teroris itu di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Dalam kesempatan itu, Agung didampingi Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin.
Petugas menunjukkan sejumlah barang bukti yang diamankan, di antaranya panci yang digunakan sebagai bom, pemicu bom dari serat jagung, sampel darah kedua pelaku, satu unit motor, dan lainnya.
"Bomnya sendiri kategori low explosion, dibuat dari black powder dan paku," kata Agung Budi Maryoto.
Dalam lanjutan operasi penangkapan terduga teroris, Densus 88 meringkus sedikitnya tujuh orang di sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu. "Diamankan dari kemarin sampai hari ini di lokasi berbeda," kata Kapolda Jabar.
Ia mengatakan tujuh terduga teroris itu berinisial RS, AS, II, MN, MK, GL, dan AN. "Keduanya (pasangan suami istri GL dan AN) juga sudah diamankan Densus 88," ujar Agung Budi Maryoto.
Kapolda menduga ketujuh terduga teroris itu berkaitan dengan aksi bom bunuh diri di Surabaya pda 13 Mei 2018, dan kerusuhan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, 9 Mei 2018.
Densus 88 Antiteror telah menggeledah dua rumah di Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Minggu. Dua rumah itu milik GL dan MK yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual kue di pasar.
"Tadi sebelum petugas melakukan penggeledahan, izin dulu ke kami," ujar Tarli, Ketua RW 26, Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang. Namun Tarli mengaku tak mengetahui apakah GL dan MK terkait kasus pelemparan bom panci di Polres Indramayu.
Menurut Tarli, Densus 88 menggeledah kedua rumah itu sekira pukul 08.00. "MK katanya sudah ditangkap lebih dulu. Sedangkan GL sempat lari ke rumah pamannya sebelum ditangkap," kata Tarli.
Sejumlah barang disita dari lokasi itu. "Tadi terlihat ada panah, buku-buku, dan lainnya," kata Tarli. Menurutnya, MK merupakan paman GL.
Kondisi Lemah Masuk Rumah Sakit
Teduga pelaku bom panci di Mapolres Indramayu, berinisial GL, sempat melarikan diri ke RSUD Arjawinangun, Cirebon.
Kanit Reskrim Polsek Arjawinangun Iptu Affendi mengatakan, GL melarikan diri dalam kondisi terluka tertembak polisi setelah melemparkan bom panci di pos penjagaan Mapolres Indramayu pada Minggu (15/7/2018) dinihari.
GL bermaksud hendak melakukan perawatan luka tembaknya di RSUD Arjawinangun, Cirebon.
"Belum sempat dioperasi, ia tiba-tiba kembali meninggalkan rumah sakit," ujar Affendi ketika ditemui di Arjawinangun, Cirebon, Minggu (15/7/2018).
Menurut informasi yang dihimpun, GL datang ke rumah sakit dalam kondisi lemah.
Affendi menyebut GL datang ke rumah sakit itu bersama sejumlah orang yang mengaku sebagai aparat pemerintah Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu.
Namun, GL langsung dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu.
Affendi mengatakan ada informasi lain, Tim Densus 88 mendatangi RSUD Arjawinangun sesaat setelah terduga teroris ada di rumah sakit itu. 
Share:
Komentar

Berita Terkini