KPPU Medan Sinyalir Ada Permainan Kartel, Harga Telur Melambung Tinggi

Admin
Sabtu, 28 Juli 2018 - 09:51
kali dibaca
Kepala KPPU KPD Medan Ramli Simanjuntak memberikan keterangan, Jumat (27/7/2018). Foto: Pojoksumut.com
Mediaapakabar.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Daerah (KPD) Medan menduga ada permainan kartel dibalik kenaikan harga telur ayam belakangan ini.

Kepala KPPU KPD Medan Ramli Simanjuntak mengatakan, berdasarkan informasi dari pengusaha telur ayam dan pakan ternak di Sumut bahwa kenaikan harga dimulai sejak bulan Juli atau setelah lebaran. Hal ini dikarenakan kenaikan harga pakan yang disebabkan pengaruh dollar yang naik.

“Makanya kita kumpulkan seluruh perusahaan memproduksi pangan ternak dan telur ayam di Sumatera Utara untuk diskusi sekaligus meminta informasi soal kenaikan harga telur ayam yang terjadi. Ternyata, sebagian besar menyebut akibat pengaruh dollar yang naik,” kata Ramli di kantornya seperti yang dilansir Pojoksumut.com, Jumat (27/7/2018).

Ramli menilai kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan hanya sebesar Rp100 dan Rp200 per kilogram pangan ternak ayam. “Kenaikan harga telur tidak serta merta disebabkan harga dollar naik. Manajemen stok, dengan satu atau dua bulan sekali impor,” tuturnya.

Dalam kesimpulan pertemuan itu, Ramli menjelaskan sangat kecil penyebab kenaikan telur dikarenakan harga dollar. “Ada indikasi memang dan kami lakukan penelitian. Apa ada perilaku pelaku peternak, agen-agen atau pedagang ini kami sedang dalami,” ungkapnya.

Ramli mengimbau semua pelaku usaha telur tidak main-main dengan harga. Bila ditemukan ada indikasi kartel akan dilakukan tindakan tegas. Sebab, telur menjadi kebutuhan utama dan diperlukan masyarakat.

“Jangan melakukan kesepakatan harga (kartel) saling-saling menaikan atau saling berkordinasi. Jika terbukti nanti, maka kita tindak tegas,” cetusnya.

Dia menambahkan untuk itu pemerintah harus melakukan langkah menstabilkan harga telur dan termasuk harga daging ayam saat ini. Kalau tidak, harga kedua komoditi ini akan terus meningkat di kemudian hari.

“Pemerintah kita rekomendasi untuk melakukan operasi pasar untuk kestabilan harga telur ini dan segera dilakukan walaupun terlambat,” tukasnya. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini