Kronologi Dua Kubu Pendukung Paslon Bupati Bentrok Hingga Tewaskan Satu Orang

Admin
Rabu, 13 Juni 2018 - 12:23
kali dibaca
Salah satu paslon tewas tertembak akibat rusuh Pilkada Empat Lawang (ISTIMEWA)
Mediaapakabar.com - Bentrokan antardua massa pendukung pasangan calon bupati Empat Lawang David Hardiyanto-Eduar Kohar dan Joncik Muhammad-Yulius, membuat satu orang meninggal akibat terkena tembakan.

Korban tewas bernama Beni. Ia merupakan tim sukses paslon nomor urut 2.

Tak hanya Beni, tiga orang rekannya lainnya dikabarkan kritis akibat luka tembakan di bagian kaki dan tangan akibat penyerangan massa calon nomor urut 1.

Peristiwa berdarah itu, membuat situasi politik di Kabupaten Empat Lawang kian tak kondusif. Warga pun khawatir terjadi serangan balik.

Melansir Kompas.com, peristiwa bermula saat paslon nomor urut 1 akan berkampanye di Desa Simpang Perigi, Kecamatan Ulu Musi, Selasa (12/6/2018).

Sekitar pukul 16.00 WIB, pendukung paslon nomor 1 terhenti di Desa Padang Tepong lantaran mendapat informasi mereka akan dihadang massa paslon nomor urut 2.

Saat dihadang itulah, kedua kubu pendukung semakin memanas. Beberapa orang dari massa pendukung nomor 1 akhirnya melepaskan tembakan ke arah rivalnya.

Tembakan itu, langsung membuat Beni tersungkur dan tewas ditempat.

Melihat rekan mereka terjatuh, massa mencoba memberikan pertolongan dengan membawa tiga teman mereka ke rumah sakit di Bengkulu karena berada dekat dari lokasi kejadian.

Kirim Pasukan Tambahan

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain menurunkan pasukan tambahan untuk menjaga situasi di Empat Lawang.

Zulkarnaen kembali mengirimkan dua peleton Brigade Mobil (Brimob) bersenjata lengkap untuk mengantisipasi kejadian itu tidak memburuk.

“Sebetulnya dua peleton sudah ada di sana, tapi malam ini (kemarin) saya kirimkan lagi dua peleton kesana (Empat Lawang),” kata Zulkarnain, Selasa (12/6/2018).

Kericuhan Pilkada di Empat Lawang pun bukan kali ini terjadi. Deklarasi damai yang digelar KPU beberapa waktu lalu juga menjadi panas, akibat massa dari dua paslon saling hujat.

Sehingga paslon nomor 2 Joncik harus dilarikan ke rumah sakit, akibat terkena lemparan gelas.

Dari kericuhan tersebut, Kapolda Sumsel sempat memanggil dua pasangan calon untuk berdiskusi dan menahan pendukung mereka agar Pilkada berlangsung damai.

“Kami sudah berniat baik. Sebenarnya sudah pernah ketemu saya (dua Paslon) sudah damai-damai saja," tuturnya.

"Saya ambil langkah itu (menemukan mereka)  karena ini rivalitas di tahun 2013, artinya potensi konflik akan terjadi. Karena itu kami ambil langkah pertemuan, nasehati, dan mereka menjanjikan siap untuk menang, siap untuk kalah. Tapi rambut sama hitam, akhirnya terjadi lagi,” jelas Zulkarnain.

Zulkarnain mengaku prihatin karena para calon tak bisa mengontrol anggota mereka di lapangan.

Peringatan keras diberikan jenderal bintang dua ini, dengan meminta para tersangka yang diduga berasal dari nomor urut 1 untuk menyerahkan diri dan bertanggung jawab.

“ Saya perintahkan kapolres untuk menghubungi dua paslon. Agar pelakunya menyerahkan diri saja. Kalau tidak saya cari sampai liang kuburpun akan tetap saya kejar,” tegasnya.
Share:
Komentar

Berita Terkini