Warga Geruduk Lokasi Judi di Marelan Minta untuk Segera Ditutup

Admin
Senin, 21 Mei 2018 - 19:49
kali dibaca
Massa menuntut lokasi judi di Marelan segera ditutup karena sudah bikin resah. Foto: Pojoksumut

Mediaapakabar.com - Massa melakukan untuk rasa di kawasan Titi Papan, Medan Marelan, Sabtu (20/5/2018) malam, usai melaksanakan salat tarawih.

Dalam orasi yang dilakukan, seribuan massa menuntut judi di kawasan Marelan segera ditutup.

“Memang selama ini, meskipun sudh diberitakan oleh para media, para cukong Judi tidak tergubris sama sekali oleh penegak hukum di Sumatera Utara alias kebal hukum. Sehingga meskipun bulan Suci Ramadhan, pengelola judi tak memperdulikannya,” teriak massa.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan dari kalangan warga Muslim, membuat Polres Pelabuhan Belawan dan TNI sempat kewalahan dengan ramainya massa.

Selain itu, warga yang tergabung dalam Kaumi langsung mendobrak pintu masuk lapak Judi tersebut dan nyaris hendak membakarnya.

Seperti yang dilansir Pojoksumut.com, petugas Polri dan TNI turun ke lokasi langsung meredakan massa dan membuat kesepakatan bersama. Langsung menghimbau warga yang turun kelokasi dapat menahan diri.

Dengan melakukan negosasi di Masjid AR Riha dan perwakilan pemilik judi serta petugas kepolisian dan TNI segera melakukan penutupan lokasi judi tersebut. Dalam surat perjanjian tersebut, apabila tempat judi tetap dibuka, maka Kapolsek Medan Labuhan akan dicopot.

Selain itu, dari pihak perwakilan judi berjanji akan menu tempat tersebut dengan menantangi diatas matrei dalam perpanjian tersebut.

Dalam aksi itu, hampir saja kepala lingkungan menjadi korban amukan massa yang kesal, menilai menutup nutupi tempa lokasi judi tersebut dan membawa kepala lingkungan ke Mesjid, supaya tidak terjadi pada dirinya.

Selain itu, lokasi sepanjang kawasan Medan Marelan mulai dari Pasar Tujuh Helvetia seperti Las Vegas. Pasalnya, judi ikan tembak, dadu, online, dindong, bebas beroperasi, tanpa tersentuh oleh penegak hukum.

H Irfan Hamadi selaku ketua DPP Kesatuan aksi Umat Islam (Kaumi) pada Wartawan mengatakan, aksi ini adalah Umat Islam sekitar Mesjid AR Ridha dan pengurus Mesjid serta Laskar Kaumi dengan spontanitas karena lokasi judi yang tetap beroperasi pada Bulan Suci Ramadhan.

“Saat dikonfirmasi oleh pihak Kepolisian katanya tidak buka lagi, ternyata mereka mencuri curi waktu membuka lokasi perjudian tersebut. Maka pada malam hari, adalah kemarahan umat Islam turun kelokasi menutup lokasi judi tersebut,” ungkapnya.

Setelah membuat perjanjian, umat Islam yang melakukan aksi demo di lokasi perjudian Marelan, membubarkan diri dengan tertib yang dikawal pihak Polres Pelabuhan Belawan. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini