Ini Kondisi Bocah Perempuan Selamat dari Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya

Admin
Selasa, 15 Mei 2018 - 19:18
kali dibaca
AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, saat menyelamatkan anak pelaku teror bom di Mapolresta Surabaya, Senin (14/5/2018). 
Mediaapakabar.com - Satu keluarga telah diidentifikasi sebagai dalang di balik peledakan bom di gerbang Polrestabes Surabaya, Senin (14/05/2018).


Mereka berjumlah lima orang yang datang menjalankan aksi bom bunuh diri pada pukul 08:50 WIB menggunakan dua unit motor.
Tapi dari kelimanya, empat tersangka tewas di lokasi saat aksinya dihalau oleh polisi yang berjaga di gerbang Polrestabes Surabaya.
Sedangkan satu bocah berusia delapan tahun yang merupakan anak tersangka masih selamat meski sempat mendapat luka ledakan dan terlempar setinggi tiga meter.
"Di depan polrestabes ada bom bunuh diri pakai motor dan bahan peledak. 4 orang meninggal tapi ada satu anak kecil yang selamat," jelas Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian seperti yang dilansir Tribunnews.
Sore ini, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera membeberkan kondisi terkini dari bocah berinisial AIS itu.
Dimana bocah tersebut dalam perawatan khusus di RS Bhayangkara akibat dari ledakan yang juga menewaskan empat keluarganya.
"Kita doakan korban bisa di selamatkan, dimana ada ada anak terlempar 3 meter dari aksi bom dan di selamatkan petugas. Dia lagi perawatan intensif agar balik sehat seperti semula," jelas Kabid Humas Polda Jatim.
Diselematkan oleh AKBP Roni Faisal
Ada hal yang menjadi sorotan publik di ledakan bom Polrestabes Surabaya ini.
Seorang anak kecil yang merupakan anak terduga pelaku pengeboman berhasil selamat setelah terlempar setinggi kurang lebih tiga meter ke atas kemudian jatuh ke bawah.
AKBP Roni Faisal menjadi pahlawan dalam kisah ini, sebab ia tanpa takut menolong gadis kecil yang kabarnya sudah berlumuran darah itu.
Senin (14/5/2018) malam, ia pun menceritakan kembali kejadian pagi itu dalam wawancaranya bersama KompasTV.
Menurutnya, ketika ledakan terjadi, si anak sempat terlempar ke atas kemudian jatuh dan tak bergerak lagi.
Anak kecil yang diketahui berinisial A ini terjatuh di bawah mobil minibus berwarna hitam yang juga terdampak ledakan bom.
Tak hanya itu, tubuh kecil A juga tertimpa sepeda motor yang diduga milik keluarganya tersebut.
A terjatuh dalam posisi tengkurap, namun polisi tak ada yang berani mendekat karena dikhawatirkan terjadi ledakan susulan.
Namun, tiba-tiba saja, A bergerak dan berdiri sehingga polisi yang melihat hal itu langsung memberikan instruksi pada A untuk segera bangun dan menjauhi TKP.
• Sudjiwo Tedjo: Koruptor Bagi Aku Sejatinya Juga Teroris, Membunuh Warga Pelan-pelan, Lebih Sadis
Ketika A berdiri, polisi menyadari bahwa sekujur tubuhnya telah dipenuhi darah dan ia pun tampak kebingungan melihat banyak mayat disekelilingnya.
Dengan suara bergetar, AKBP Roni Faisal mengaku bahwa ia ingin langsung menyelamatkan anak itu.
"Saya juga punya anak dan saya juga sebagai anggota Polri, naluri kami ingin menyelamatkan anak ini.
Terlepas mungkin itu anak yang diduga pelaku, kami tetap ingin menyelamatkan.
Apalagi mobil ini (minibus warna hitam) sudah terbakar.
Saya berpikir kalau saya tak segera menyelamatkan anak ini, ia pasti akan meninggal karena dikhawatirkan ada ledakan lagi.
Pokoknya ketika anak itu berdiri, langsung saya ambil, saya bopong (gendong), saya bawa lari," tuturnya, dilansir dari KompasTV.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa A juga sempat minta tolong.
Roni tak menaruh curiga pada anak tersebut, apakah ia membawa bom atau tidak.
Menurutnya, gadis cilik tersebut hanya mengenakan kaos oblong, celana panjang biasa, serta jilbab tipis sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa A tak membawa bom.
"Kalau dibilang takut, kami juga takut, tapi ini naluri.
Saya melihat sosok anak kecil yang sudah berlumuran darah dan saya juga seorang ayah, punya anak seperti itu, ya itu mungkin memberikan kekuatan kepada kami," lanjutnya.
Sebelum akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara, menurut Roni, A sempat digeledah terlebih dahulu untuk memastikan lagi bahwa ia tak membawa bom.
Ketika ditanya apakah luka yang dimiliki A tergolong berat atau ringan, Roni mengaku tak bisa memastikannya, yang jelas wajah dan tubuh A sudah dipenuhi darah.
Diketahui aksi heroik AKBP Roni Faisal yang juga merupakan Kasatserse Narkoba Polresta Surabaya ini menjadi viral di dunia maya.
Banyak netizen yang memuji sikap kstarianya meskipun sedang dalam kondisi genting dan mencekam. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini