Dairi Tuan Rumah Festival Danau Toba 2018. Ini Konsep dan Harapan Kadis PARBUD

Admin
Selasa, 03 April 2018 - 20:18
kali dibaca
Mediaapakabar.com - Festival Danau Toba merupakan kegiatan budaya, pariwisata dan olahraga. Cikal bakal kegiatan ini adalah Pesta Danau Toba (PDT) yang telah dilakukan sejak tahun 1980-an. Sejak tahun 2013, PDT berubah nama menjadi Festival Danau Toba (FDT).

Sejak berganti nama, lokasi pelaksanaan kegiatan FDT secara bergantian dilakukan di 7 kabupaten yang mendiami kawasan Danau Toba (DT) yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Samosir.

Tahun 2017 lalu, FDT berlangsung di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dan dipusatkan di Kecamatan Paranginan, tepatnya di Wisata Sipinsur pada tanggal 6-9 Desember 2017.

FDT tahun 2018 kembali digelar dan kali ini Kabupaten Dairi menjadi tuan rumah penyelenggara. Untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah, FDT rencananya akan berlangsung pada bulan Desember 2018 dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi pun telah mempersiapkan anggaran yang bersumber dari Anggapan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 1,3 miliar untuk festival tersebut.

Seperti yang dilansir dari Dairibaru.com, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (PARBUD) Dairi Drs Leonardus Sihotang memberikan informasi seputar rencana persiapan, konsep serta harapannya terkait pelaksanaan FDT ini.

Pantai Tao Silalahi

Leonardus menjelaskan seluruh kegiatan FDT diupayakan dipusatkan di sepanjang Pantai Tao Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Pusat kegiatan direncanakan di 2 alternatif lokasi yaitu di lokasi Tugu dan Makam Raja Silahisabungan (TUMARAS) atau di lapangan terbuka yang berlokasi di Desa Silalahi II.

“Ada 2 alternatif lokasi yaitu di lokasi TUMARAS dan di lapangan terbuka di Desa Silalahi II,” jawab Leonardus, Selasa (03/04/2018).
Terkait kesiapan infrastruktur menuju lokasi kegiatan, ia mengaku infrastruktur jalan utama menuju lokasi baik yang masuk dari Lae Pondom maupun yang dari Tongging masih banyak yang rusak dan dinas terkait untuk itu akan segera memperbaikinya. Demikian juga untuk persiapan di lokasi pusat kegiatan, akan segera ditata dan disiapkan lokasinya termasuk insfrastruktur jalannya.

Selain persiapan fisik, pria yang piawai bernyanyi dan bermusik ini berharap persiapan lain yang juga sangat penting adalah menyatukan persepsi dari semua stake holder terutama elemen dan komponen masyarakat di Kecamatan Silahisabungan agar memberikan dukungan dan memanfaatkan momen ini sebagai peluang peningkatan ekonomi masyarakat dan pertumbuhan pariwisata di Tao Silalahi tentunya.

Ajak Stake Holder Bersinergi

Ia berharap juga untuk sinergisitas antar perangkat daerah seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Cipta Karya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Perhubungan untuk segera menyiapkan sarana dan prasarana publik, seperti jalan, parkir, lokasi kegiatan, toilet, lampu penerangan, penanganan sampah, dan sarana dan prasarana lainnya untuk mendukung kegiatan pariwisata tahunan ini.

Mengenai konsep yang diusung di FDT tahun ini, pada prinsipnya, pihaknya mau menyajikan konsep dengan kemasan unik dan berbeda dengan FDT sebelumnya yang sudah ada.

Pengalaman selama ini menjadi bahan evaluasi bagi dinas yang dipimpinya untuk mengemas kegiatan-kegiatan unik secara kreatif berbasis budaya lokal dan ekonomi kreatif, gabungan dari kreatifitas seni, budaya, ekonomi kreatif, dan komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Dairi.

Lalu, apa target yang mau dicapai? Dari sisi pengunjung, Leonardus menargetkan 10 ribu pengunjung akan datang menghadiri FDT ini, peningkatan kuantitas dan kualitas pelaksanaan kegiatan meningkat 50 persen dari pelaksanaan tahun sebelumnya, peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

“Mengenai konsep acara nanti pasti berbeda dengan kegiatan festival sebelumnya,” ungkapnya tanpa menyebut kegiatan berbeda seperti apa.

Sementara target lainnya adalah Tao Silalahi menjadi pusat tujuan kedua wisata ke DT setelah Samosir.

Ditambahkannya, menjadi tuan rumah FDT tahun ini bukan tidak beralasan. Ia melihat dari sisi kesiapan dan daya tarik lokasi, Tao Silalahi, lebih representatif dibanding kabupaten lain di pinggiran DT kecuali Samosir tentunya.

Karena itu, ia berharap tantangan dan hambatan yang ada sekarang dapat segera diselesaikan jika semua stake holder mau bekerja keras, bekerjasama dan bersinergi untuk mewujudkannya sehingga kegiatan festival ini dapat berbuah positif terutama untuk pembangunan perekonomian masyarakat Dairi.(rel)
Share:
Komentar

Berita Terkini